 |
| Foto: Ilustrasi |
HABA - SAMARRA, Aksi dua pelaku bom bunuh diri melakukan serangan di tengah pesta pra-nikah, di Irak, yang terjadi pada Kamis WIB (9/3/2017) tengah malam.
Sumber dari pihak polisi dan seorang dokter setempat menjelaskan bahwa aksi tersebut menyebabkan setidaknya 26 orang tewas.
Dalam ledakan bom terjadi di wilayah Al-Hajaj, di utara Kota Tikrit ini, 25 orang mengalami luka-luka.
"Pengebom bunuh diri pertama meledakkan diri pada pukul 20.30 waktu setempat, Rabu (atau pukul 00.30, Kamis WIB)," kata seorang Letnan Kolonel Polisi seperti dikutip AFP.
"Ledakan terjadi ketika orang-orang sedang asik menari dalam perayaan itu," sambung dia.
Selanjutnya, serangan kedua terjadi beberapa menit kemudian.
Petugas mengungkapkan, para pelaku meledakkan bom yang melekat di tubuh mereka melalui detonator atau pemicu yang dipasang di sabuk.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Namun selaman ini, kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) beberapa kali telah melakukan serangan serupa, yang menyasar warga sipil maupun pasukan keamanan di Irak.
Teroris ISIS saat ini sedang melakukan serangkaian serangan besar di kawasan utara dan barat Baghdad.
Serangan itu pun mencakup areal di Provinsi Salaheddin, di mana para teroris mencoba merebut wilayah itu dari pasukan pemerintah.
Namun, pasukan Irak yang didukung serangan udara Amerika Serikat, telah mampu menguasai sebagian besar kawasan yang dulu diduduki ISIS.
Saat ini pasukan Irak dilaporkan sedang menggelar pertempuran di wilayah barat Mosul, demi merebut kembali tempat itu dari tangan ISIS.
Wilayah barat Mosul menjadi benteng perkotaan yang masih dikuasai kelompok teroris tersebut.
Namun diyakini, merebut kembali Mosul dan sisa wilayah lainnya dari tangan ISIS, tak akan mampu menghentikan serangan terhadap warga lokal dan pasukan keamanan.
Dalam keadaan terdesak, para teroris melakukan perlawanan dengan serangan bom bunuh diri seperti yang terjadi di Al-Hajjaj kali ini. demikian mengutip Serambinews.com.
Sumber dari pihak polisi dan seorang dokter setempat menjelaskan bahwa aksi tersebut menyebabkan setidaknya 26 orang tewas.
Dalam ledakan bom terjadi di wilayah Al-Hajaj, di utara Kota Tikrit ini, 25 orang mengalami luka-luka.
"Pengebom bunuh diri pertama meledakkan diri pada pukul 20.30 waktu setempat, Rabu (atau pukul 00.30, Kamis WIB)," kata seorang Letnan Kolonel Polisi seperti dikutip AFP.
"Ledakan terjadi ketika orang-orang sedang asik menari dalam perayaan itu," sambung dia.
Selanjutnya, serangan kedua terjadi beberapa menit kemudian.
Petugas mengungkapkan, para pelaku meledakkan bom yang melekat di tubuh mereka melalui detonator atau pemicu yang dipasang di sabuk.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Namun selaman ini, kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) beberapa kali telah melakukan serangan serupa, yang menyasar warga sipil maupun pasukan keamanan di Irak.
Teroris ISIS saat ini sedang melakukan serangkaian serangan besar di kawasan utara dan barat Baghdad.
Serangan itu pun mencakup areal di Provinsi Salaheddin, di mana para teroris mencoba merebut wilayah itu dari pasukan pemerintah.
Namun, pasukan Irak yang didukung serangan udara Amerika Serikat, telah mampu menguasai sebagian besar kawasan yang dulu diduduki ISIS.
Saat ini pasukan Irak dilaporkan sedang menggelar pertempuran di wilayah barat Mosul, demi merebut kembali tempat itu dari tangan ISIS.
Wilayah barat Mosul menjadi benteng perkotaan yang masih dikuasai kelompok teroris tersebut.
Namun diyakini, merebut kembali Mosul dan sisa wilayah lainnya dari tangan ISIS, tak akan mampu menghentikan serangan terhadap warga lokal dan pasukan keamanan.
Dalam keadaan terdesak, para teroris melakukan perlawanan dengan serangan bom bunuh diri seperti yang terjadi di Al-Hajjaj kali ini. demikian mengutip Serambinews.com.
EmoticonEmoticon